alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar alt/text gambar

Jumat, 24 Oktober 2014

Produksi energi dari batu bara terus melonjak naik



Produksi energi dari batu bara terus melonjak naik


Description: http://www.hijauku.com/wp-content/uploads/2012/12/Sunrise-Public-Domain-Image.jpg

Produksi dari batu bara terus meningkat dan semakin mendekati posisi minyak pada 2017 memicu kenaikan emisi co2,haL ini terungkap dari laporan jangka menengah international energi agency (IEA) yang di terbitkan seenin (12/17),di seluruh dunia.permintaan akan batu bara terus menaik kecuali di amerika serikat di mana pertumbuhan gas alam( terutama shale alam)melampaui batu bara.
Menurut laporan (IEA),pada 2017 konsumsi batu bara dunia di perkirakan akan mencapai 4.32 miliar ton setara minyak,hampir mendekati konsumsi minyak yang 4,40 miliar ton.
Peningkatan batu bara meningan pesat akibat melimpahnya pasokan dan kebutuhan energi yang sangat besar”ujar maria van der hoeven,direktur eksekutif (IEA)”laporan ini menyatakan tren ini akan terus berlanjut,bahkan dunia akan
Membakar sekitar 1.2 miliar ton batu bara tambahan setiap tahun hingga tahun 2017 di banding saat ini,hal itu setara dengan gabungan rusia dan amerika setikat,”
Cina dan india  akan memimpin pertumbuhan konsumsi batu bara dalam 5 tahun kedepan,laporan ini menyatakan,peermintaan batu bara cina akan melampaui negara negara lain dan india akan menduduki posisi kedua sebagai importir dan konsumen batu bara,melampaui amerika serikat.
Pada tahun 2014,pemerintah menargetkan akan memproduksi 400 juta ton batu bara,atau turun tipis sekitar 5% dari realisasi tahun 2013 sebesar 421 juta ton,
Dari total produksi tahun ini,sekitar 95 juta ton atau 23,7% akan di pakai di dalam negri sementara sisanya akan di ekspor ke sejumlah negara seperti cina dan india,direktur jendral mineral dan batu bara(minerba)kementrian energi dan sumber daya mineral(ESDM)R.sukyar menyatakan tingginya ekspor batu bara di sebabkan masih rendahnya konsumsi batu bara di dalam negri,
“kemudian upaya pemerintahan menaikan kebutuhan dalam negri yang tahun 2013 itu hanya 65 juta ton,tahun ini 95 juta ton,”jelasnya saat berbincang dengan liputan 6.com
Pada tahun ini pemerintah lebih pokus meningakatkan peneriman negara dengan meningkatkan pengawasan dan penaikan royalti batu bara.denagan begitu tanpa menaikan angka produksi batu bara,pemerintahan bisa mendapatkan penerimaan yang lebih besar dari sektor ini, "Tidak mungkin kita setiap tahun menaikkan produksi batubara, harus kita atur pada angka tertentu. Kenapa? Karena kita bicara ketahanan dalam negeri, kedua adalah kita bicara aspek lingkungan. Jangan kita eksploitatif besar-besaran sehingga lingkungan kita tidak terjaga," terang dia.
Sukyar mengakui batubara masih menjadi andalan sektor pertambangan untuk mencapai target yang ditetapkan pemerintah. Saat ini kontribusi batubara sekitar 80% dari total penerimaan negara dari sektor pertambangan.  Apalagi diberlakukannya larangan ekspor mineral sejak 12 Januari 2014, menjadikan peran sektor batubara sangat penting, karena kebijakan tersebut akan membuat Indonesia kehilangan devisa US$ 5 miliar.(adm)
Alexander mengatakan, pihaknya juga berencana membangun pembangkit listrik (power plant) baru. Saat ini perseroan tengah melakukan peninjauan mulai dengan sistem yang kecil.

"Kita pakai daya solar. Daya pembangkitnya sedang kita hitung. Ada rencana ke depannya bangun pada 2017
Energi Alternatif Sahabat , pada kesempatan kali ini Pustaka Sekolah akan share artikel mengenai Energi Alternatif. Energi alternatif adalah istilah yang merujuk kepada semua energi yang dapat digunakan yang bertujuan untuk menggantikan bahan bakar konvensional tanpa akibat yang tidak diharapkan dari hal tersebut. Umumnya, istilah ini digunakan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar hidrokarbon yang mengakibatkan kerusakan lingkungan akibat emisi karbon dioksida yang tinggi, yang berkontribusi besar terhadap pemanasan global berdasarkan Intergovernmental Panel on Climate Change. Selama beberapa tahun, apa yang sebenarnya dimaksud sebagai energi alternatif telah berubah akibat banyaknya pilihan energi yang bisa dipilih yang tujuan yang berbeda dalam penggunaannya.